Melipir Sedjenak
Kopi Susu Sedjenak | Robusta Gunung Welirang | Sedjenak Koffie, Sabang
24 September 2018
Begitu banyak tawaran kopi berhamburan di sepanjang jalan Sabang, dari gaya cafe, coffeeshop, sampai kopitia. Jalan Sabang sungguh telah menjadi berbeda dengan kunjungan saya yang terakhir.
Sungguh menarik terdapat sebuah coffee shop yang baru berdiri sebulan dengan nama Sedjenak Koffie. Melipir Sedjenak adalah slogan dari tempat ini, sungguh sesuai dengan yang saya inginkan di malam hari setelah perjalanan jauh.
Tempat yang kecil namun cozy adalah yang saya senangi dari sebuah coffeeshop. Di atas meja tampak sebuah mesin espresso hitam, pilihan beans, dan etalase makanan pendamping. Jajanan masa kecil juga tersedia dengan harga yang sangat menarik, dari Rp 1,000 untuk sebatang rokok permen, sampai Rp 3,000 untuk sebungkus rambut nenek.
Ternyata tempat ini juga menyediakan kopi susu, saya tahu inilah yang saya inginkan ketika mencari yang ringan dan segar.
Ngobrol sedjenak dengan sang barista, Kopi Susu Sedjenak menggunakan Fine Robusta Gunung Welirang yang diroast agak dark untuk menonjolkan nuansa kacangnya.
Ketika diminum, kopi susu ini terasa segar dengan nuansa gosong yang dengan sedikit aroma menyengatnya. Citarasa kopi tradisional, sangat cocok sebagai pendamping makanan ringan. Disini saya memesan kulit ayam yang digoreng garing, dicocol dengan sambal pedas. Komplit deh.
Baristanya, seorang wanita muda, merekomendasikan untuk mencoba Robusta Gunung Welirang yang dibrew dengan V60 untuk menikmati citarasa aslinya. Ia mendapatkan langsung biji kopinya dari petani di Gunung Welirang, Jawa Timur.
Tidak sering menemui robusta dengan profil roast medium, boleh dicoba dalam kesempatan lain.
Lalu mengapa namanya Sedjenak? Harapan dari barista dengan nama Sedjenak adalah orang-orang dapat meluangkan waktu sejenak untuk menikmati kopi ditengah kesibukan di tengah kota.
Sungguh menarik terdapat sebuah coffee shop yang baru berdiri sebulan dengan nama Sedjenak Koffie. Melipir Sedjenak adalah slogan dari tempat ini, sungguh sesuai dengan yang saya inginkan di malam hari setelah perjalanan jauh.
Tempat yang kecil namun cozy adalah yang saya senangi dari sebuah coffeeshop. Di atas meja tampak sebuah mesin espresso hitam, pilihan beans, dan etalase makanan pendamping. Jajanan masa kecil juga tersedia dengan harga yang sangat menarik, dari Rp 1,000 untuk sebatang rokok permen, sampai Rp 3,000 untuk sebungkus rambut nenek.
Ternyata tempat ini juga menyediakan kopi susu, saya tahu inilah yang saya inginkan ketika mencari yang ringan dan segar.
Ngobrol sedjenak dengan sang barista, Kopi Susu Sedjenak menggunakan Fine Robusta Gunung Welirang yang diroast agak dark untuk menonjolkan nuansa kacangnya.
Ketika diminum, kopi susu ini terasa segar dengan nuansa gosong yang dengan sedikit aroma menyengatnya. Citarasa kopi tradisional, sangat cocok sebagai pendamping makanan ringan. Disini saya memesan kulit ayam yang digoreng garing, dicocol dengan sambal pedas. Komplit deh.
Tidak sering menemui robusta dengan profil roast medium, boleh dicoba dalam kesempatan lain.
Lalu mengapa namanya Sedjenak? Harapan dari barista dengan nama Sedjenak adalah orang-orang dapat meluangkan waktu sejenak untuk menikmati kopi ditengah kesibukan di tengah kota.
