Minum Kopi Di Dalam Goni

Long Black | Houseblend | Goni Coffee

3 Januari 2019
Dahulu kala biji kopi dalam jumlah besar disimpan dalam karung goni. Saya penasaran apakah masih demikian sekarang. Kali ini kita tidak berbicara tentang si karung, tetapi sebuah coffee shop benama Goni Coffee.

Sudah lama ingin mengunjungi tempt ini. Tepatnya sejak beberapa tahun lalu.
Saat kopi mulai booming, saya mendengar nama Kopi Goni di daerah Kemang, Jakarta Selatan.
Tetapi barulah sekarang saya memiliki kesempatan mengunjunginya. Kebetulan ada waktu luang sebelum menjalankan urusan di daerah sini. Akhirnya saya bisa mampir.


Dari luar, nuansa hijau dari tanaman membuat tempat ini terasa teduh. Memberikan aksen yang relax.
Interiornya sendiri sangat homey, dengan gaya sebuah rumah yang dijadikan coffee shop.

Begitu masuk langsung disambut oleh counter pemesanan. Menunya terpampang di atas meja.

Seorang barista wanita menanyakan pesanan saya.
Sederetan menu kopi terlihat di menu. Semuanya berbasiskan espresso.
Siang hari seperti ini rasanya iced long black akan terasa sangat nikmat.

Saya bertanya apakah ada manual brew. Saya ditunjukkan ke sisi coffee bar yang lain.

Disini terdapat beberapa canister beans mini dengan label.
Mata saya tertuju pada salah satu canister kecil tersebut. Papandayan Natural.
Saya agak ragu apakah beans dalam canister-canister kecil ini cukup untuk bahkan sekali brewing.
Ada sebuah canister besar yang berlabelkan Toba.

Saya kembali ke counter dan mengatakan bahwa saya ingin V60 Papandayan. Ternyata katanya yang dapat dipesan hanya Toba, karena semua yang di canister kecil tersebut hanya untuk cupping. Sedangkan beansnya masih resting sebelum dapat dipesan.

Akhirnya saya kembali pada keinginan awal, iced long black.
Sang barista langsung mempersiapkan espresso dan mengisi gelas dengan es batu.
Saya senang melihat crema yang tebal pada saat espresso saya di pull.

Saya bersantai menikmati kopi dingin sambil menikmati kue lupis. Saya menyukai lupis, hahaha. Ketika mendengar bahwa di Goni ada menyediakan lupis, maka saya pun menanyakannya pada barista walaupun tidak dipajang di showcase.

Tempat ini sepertinya menjadi pilihan bagi para customer yang menikmati kopi sambil malkukan aktifitas pekerjaannya. Setidaknya pemandangan ini yang terlihat oleh saya. Ada yang sedang memberikan presentasi kecil kepada clientnya. Ada yang sedang sibuk menelpon membicarakan bisnis sambil terus mengakses notebooknya. Tempat ini hidup sekali.

Di lain waktu pasti saya akan datang lagi. Manual brew yang belum menjadi kesempatan saya kali ini pasti akan saya coba di kesempatan berikutnya.
Coffeedict © All rights reserved.